(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Selasa (10/11/2020) masih bergerak konsolidasi dari posisi tertinggi 3 pekan yang dicapai perdagangan sebelumnya di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko dan pembukaan dolar AS yang lemah. Pair rebound dengan menguat 1,83% pada perdagangan awal pekan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya bergerak kuat di posisi 92.80 setelah dibuka pada posisi 92.25. Dolar awal sesi sempat melemah merespon berita positif tentang keefektifan vaksin eksperimental Pfizer Inc dalam mencegah Covid-19 yang juga memberi keuntungan bagi perdagangan saham global.
Bursa saham Wall Street ditutup mixed dengan lonjakan terjadi pada 2 indeks utamanya dan posisi imbal hasil obligasi AS juga melonjak hingga naik 12% lebih ke posisi tertinggi 8 bulan merespon sentimen keefektifan vaksin buatan Pfizer.
Sebagai rival dolar AS, yen Jepang pagi ini mendapat tekanan dari rilis data ekonomi yang kurang mengesankan seperti data current account dan bank lending. Data tersebut menunjukkan data yang lebih rendah dari periode sebelumnya dan juga ekspektasi peningkatan. Sebelumnya yen tertekan oleh hasil risalah pertemuan BOJ yang menyebutkan kemungkinan meningkatkan stimulus untuk ekonomi Jepang.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair sedang berada di posisi 105.21 dan bergerak turun ke posisi 104.90, jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik ke posisi 105.63, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
108.73 | 107.18 | 106.27 | 104.71 | 103.80 | 102.25 | 101.33 |
Buy Avg | 105.70 | Sell Avg | 104.10 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting