(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang kembali mencetak gain untuk 8 sesi berturut pada perdagangan hari Kamis (12/11/2020), dimana indeks Nikkei terus mendaki ke puncak tertinggi baru sejak Juni 1991. Indeks Nikkei sempat turun ke posisi lebih rendah dari sesi sebelumnya oleh penguatan Yen Jepang terhadap dolar AS.
Namun sentimen kuat dari perkembangan yang menggembirakan pengujian vaksin anti virus corona Morena dan Pfizer masih sangat kuat mengangkat saham-saham teknologi. Lonjakan saham teknologi di bursa Wall Street semalam juga memberikan tambahan kekuatan sentimen.
Setelah sempat terkoreksi oleh profit taking, Nikkei diperkuat kembali oleh berita anggota dewan Bank of Japan Seiji Adachi mengatakan bank sentral harus mempertahankan program stimulus besar-besaran, karena kebangkrutan perusahaan dapat meningkat jika ekonomi membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari pandemi virus korona.
Tekanan profit taking di awal sesi selain penguatan yen Jepang, juga dipicu oleh rilis data pesanan mesin inti yang turun 4,4% bulan ke bulan di bulan September setelah naik 0,2% di bulan sebelumnya, membukukan penurunan paling tajam dalam empat bulan.
Indeks harian Nikkei ditutup menguat 171,28 poin atau 0,68% menjadi 25.520,88, level penutupan tertinggi sejak Juni 1991. Namun untuk indeks Topix ditutup merosot 2,84 poin atau 0,16 persen menjadi 1.726,23. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Desember 2020 bergerak negatif hingga turun 60 poin atau 0,24% ke posisi 25.360.
Beberapa saham teknologi yang support Nikkei seperti saham raksasa game Nintendo rally 4,30 persen, saham Tokyo Electron naik 1,27 persen dan saham pembuat peralatan pengujian chip Advantest menguat 2,71 persen. Namun saham-saham eksportir alami tekanan oleh penguatan yen seperti saham Nissan turun 2,89 persen, saham Honda kehilangan 1,55 persen, dan Toyota turun 0,27%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



