(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Senin (16/11/2020) bergerak fluktuatif setelah dibuka lebih tinggi dari 2 sesi yang down trend sebelumnya, yen Jepang retreat setelah sempat menguat oleh rilis data pertumbuhan ekonomi yang optimis. Namun meningkatnya minat perdagangan aset risiko di Asia memberikan tekanan bagi safe haven yen.
Pertumbuhan Ekonomi Jepang naik 5% qoq di Q3 2020, setelah rekor kemerosotan 8,2% di Q2, di atas ekspektasi pasar yang naik 4,4%. Ini adalah pertumbuhan triwulanan pertama setelah kontraksi pada tiga triwulan sebelumnya, karena ekonomi pulih dari krisis COVID-19. Secara tahunan, ekonomi tumbuh pada rekor ekspansi 21,4% di Q3, setelah rekor penurunan 28,8% di Q2.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya dibuka lebih tinggi dengan sesi sebelumnya dan kemudian bergerak negatif oleh bangkitnya permintaan aset risiko baik pasar saham dan juga obligasi. Sebelumnya dolar AS tertekan lonjakan kasus baru covid-19 di AS yang mencapai rekor tertinggi lebih dari 187 ribu pada hari Jumat dan negara bagian mulai memberlakukan pembatasan.
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat berubah sejalan pergerakan bursa saham global dan beberapa laporan ekonomi China yang perlu diperhatikan pada sesi Asia seperti data produksi industri dan retail sales yang diperkirakan lebih tinggi dari periode sebelumnya. Kemudian mengikuti perkembangan kasus baru covid-19.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair sedang berada di posisi 104.60 dan bergerak naik ke posisi 104.78, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun kembali ke posisi 104.56, jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
105.59 | 105.37 | 104.99 | 104.77 | 104.39 | 104.17 | 103.78 |
Buy Avg | 104.84 | Sell Avg | 104.39 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting