(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY awal sesi Asia Selasa (17/11/2020) bergerak lemah melanjutkan down trend sesi sebelumnya oleh posisi dolar AS yang tertekan ke posisi terendah sepekan. Yen Jepang tetap menguat terhadap dolar, meskipun ada momentum positif dari pasar ekuitas. Investor global terpantau masih memburu aset berisiko setelah bursa Wall Street cetak rekor tertinggi dan yield obligasi AS melonjak 2%.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya dibuka lebih tinggi dan kemudian bergerak negatif oleh semakin kuatnya mata uang berisiko karena sentimen yang lebih baik berkat tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi Brexit, dan pada berita yang menggembirakan tentang front vaksin virus corona.
Setelah Pfizer dan BioNtech melaporkan hasil yang menggembirakan dari uji coba fase 3 vaksin virus korona mereka minggu lalu, Moderna Inc. mengumumkan bahwa uji coba vaksin Covid-19 eksperimentalnya telah terbukti 94,5% efektif dalam mencegah infeksi. Berita dari Moderna ini juga yang memperkuat perdagangan aset risiko.
Perdagangan sebelumnya juga yen mendapat kekuatan dari laporan PDB Jepang yang keluar dari resesi pada kuartal ketiga tahun 2020, dengan ekspansi 21,4% setelah kuartal sebelumnya jatuh dalam rekor penurunan 28,8%.
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat berubah sejalan pergerakan bursa saham global dan beberapa laporan ekonomi AS yang perlu diperhatikan pada sesi malam seperti data produksi industri yang diperkirakan lebih tinggi dari periode sebelumnya dan data retail sales yang diperkirakan lebih rendah dari periode sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair sedang berada di posisi 104.40 dan bergerak turun menuju posisi 104.35, jika tembus lanjut ke posisi S1 hingga S3. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik ke posisi pivot, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
105.78 | 105.45 | 105.01 | 104.68 | 104.24 | 103.91 | 103.46 |
Buy Avg | 104.88 | Sell Avg | 104.39 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting