Bursa Wall Street Terkoreksi oleh Data Ritel AS, Saham Home Depot Turun 2% Lebih

440
wall street
Vibizmedia Photo

(Vibiznews-Index) – Terjadi aksi profit taking pada perdagangan bursa saham Amerika di Wall Street setelah sesi sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa untuk kedua indeks utamanya. Akhir perdagangan beberapa saat lalu Rabu (18/11/2020), ketiga indeks ditutup pada zona merah setelah mengalami pergerakan yang fluktuatif sepanjang sesi.

Indeks Dow Jones  turun 167,09 poin atau 0,6 persen menjadi 29.783,35, indeks Nasdaq merosot 24,79 poin atau 0,2 persen menjadi 11.899,34 dan indeks S&P 500 turun 17,38 poin atau 0,5 persen menjadi 3.609,53. Lonjakan kasus baru virus corona dan data ritel yang lambat berkontribusi pada aksi ambil untung  di Wall Street hari ini.

Data dari Universitas John Hopkins menunjukkan lebih dari 166.000 kasus virus korona pada hari Senin, dengan jumlah total kasus di AS sekarang melebihi 11 juta. Kemudian Departemen Perdagangan melaporkan penjualan ritel naik kurang dari yang diharapkan di bulan Oktober. Penjualan ritel naik 0,3 persen pada Oktober setelah melonjak 1,6 persen pada September. Saham Home Depot anjlok 2,56% dan saham Walmart turun 1,54%.

Sementara itu, Federal Reserve merilis laporan  produksi industri melonjak 1,1 persen pada Oktober setelah turun 0,4 persen  pada September. Ekonom telah memperkirakan produksi melonjak sebesar 1,0 persen dibandingkan dengan penurunan 0,6 persen yang semula dilaporkan untuk bulan sebelumnya.  Asosiasi Pembangun Rumah Nasional juga merilis laporan yang menunjukkan kepercayaan pembangun rumah AS meningkat ke rekor tertinggi baru di bulan November.

Secara sektoral, yang paling tertekan pada aksi profit taking hari ini pada sektor utilitas  hingga menyeret Dow Jones Utility Average turun 2 persen setelah sesi sebelumnya pada level penutupan terbaiknya dalam lebih dari delapan bulan. Pelemahan yang cukup besar juga terlihat pada saham emas dengan penurunan 1,3 persen  NYSE Arca Gold Bugs Index.

Untuk sektor yang masih bergerak positif seperti  saham gas alam  yang terus menanjak hingga mendorong Indeks Gas Alam Arca NYSE naik 2,1 persen ke level penutupan terbaiknya dalam lebih dari dua bulan.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here