(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (20/11/2020), posisi euro bergerak bearish dari awal yang kuat oleh posisi rebound dolar AS dan juga kekhawatiran meningkatnya kasus harian virus corona di Eropa dan penguncian seluruh dunia.
Jumlah kasus harian virus corona di Jerman naik 26.648 pada hari Jumat, terbesar sejak pandemi , dan di Prancis, tingkat harian kasus baru melambat untuk hari kedua pada Kamis (21.150), sementara di Italia naik menjadi untuk hari ketiga (36.176). Jumlah kasus baru di Inggris meningkat menjadi 22.915 dari 19.609, setelah berkurang dalam enam hari sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya merangkak naik di pasar uang Eropa setelah terkoreksi 6 hari; di tengah rilis Menkeu AS Steven Mnuchin yang meminta Federal Reserve sediakan kredit pandemi kepada bisnis, nirlaba dan pemerintah lokal.
Pada saat yang sama, para pemimpin Uni Eropa tidak membuat kemajuan dalam menyelesaikan perselisihan untuk membuka anggaran € 1,8 triliun dan paket pemulihan pandemi. Sementara itu investor menunggu perkembangan apa pun tentang Brexit, karena pembicaraan antara negosiator UE dan Inggris ditangguhkan setelah salah satu dari mereka dinyatakan positif covid.
Laju pair juga ditahan oleh rilis data indeks harga produsen Jerman yang turun 0,7% tahun ke tahun di bulan Oktober 2020, penurunan kesembilan bulan berturut-turut dan sejalan dengan perkiraan pasar. Ini adalah penurunan terkecil sejak Februari.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan ditutup lemah. Kini pair berada di posisi 1.1852 dan tertekan turun menuju 1.1840, jika tembus akan meluncur ke support kuat harian di 1.1825-1.1860. Namun jika terkoreksi kembali, akan naik kembali ke posisi 1.1889 jika tembus akan lanjut ke resisten kuat di 1.1895 – 1.1935.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
