(Vibiznews-Forex) – Pair AUDUSD sesi Asia hari Jumat (20/11/2020) berusaha bergerak rebound setelah sesi sebelumnya gagal mengambil momentum kuat meningkatnya pasar tenaga kerja Australia yang dilaporkan meningkat. Aussie dibuka lebih rendah meskipun posisi dolar AS masih di posisi yang negatif.
Namun tekanan awal sesi hari ini mendapat sentimen menurunnya minat perdagangan aset risiko di kawasan Asia, bursa saham Jepang dan Australia dibuka lemah meski terdapat sentimen positif dari rebound bursa saham Amerika. Tekanan aset risiko masih berpotensi berlanjut oleh anjloknya posisi imbal hasil obligasi seluruh dunia, merespon lonjakan kasus virus corona yang belum ada tanda penurunan dan penguncian di beberapa negara besar.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih melemah di pasar uang Asia setelah terkoreksi selama 6 hari; tertekan oleh harapan stimulus fiskal AS setelah Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan bahwa Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell telah memberikan lampu hijau untuk memulai kembali negosiasi tentang paket bantuan virus corona lainnya.
Sentimen positif yang mendukung aussie selain penguatan harga komoditas tembaga dan bijih besi yang merupakan unggulan, juga dapat dari laporan data retail sales yang ekspansif setelah periode bulan sebelumnya alami kontraksi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang dibuka pada 0.7281 sedang bergerak turun menuju 0.7265 dan jika tembus meluncur ke S1 hingga S2. Namun jika pair bergerak sebaliknya akan naik menuju posisi pembukaan di 0.7290 dan jika tembus mendaki ke R1 hingga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7357 | 0.7331 | 0.7306 | 0.7280 | 0.7255 | 0.7230 | 0.7201 |
Buy Avg | 0.7300 | Sell Avg | 0.7255 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting