(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (23/11/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD kembali bergerak kuat melanjutkan uptrend sebelumnya, melaju kuat hingga menembus posisi resisten hariannya dan mencapai posisi tertinggi 2 bulan lebih. Poundsterling mengambil pijakan pelemahan dolar AS, prospek bahwa beberapa vaksin virus corona dapat mulai digunakan segera dan pengumuman Boris Jhonson terkait vaksin.
Uji coba Oxford dan AstraZeneca menunjukkan vaksinnya 70% efektif dalam mencegah virus dan lebih murah serta mudah disimpan dan diangkut. Juga, pada hari Jumat, Pfizer dan BioNTech mengajukan permohonan izin penggunaan darurat dari FDA AS untuk vaksin mereka. Sementara itu, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan program pengujian virus corona instan akan dilakukan secara massal setelah lockdown dicabut bulan depan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak bergerak turun di pasar uang Eropa setelah rebound terbatas; mendekati support-nya oleh tergerusnya safe haven asset di tengah rencana peluncuran segera vaksin virus di AS.
Data awal menunjukkan bahwa data manufaktur PMI Inggris melonjak menjadi 55,2 pada November 2020 dari 53,7 pada Oktober, mengalahkan perkiraan pasar 50,5. Namun untuk data IHS Markit UK Services PMI turun menjadi 45,8 pada November 2020, dari 51,4 pada bulan sebelumnya tetapi jauh di atas ekspektasi pasar 42,5, kontraksi bulan paling tajam di sektor jasa sejak Mei.
Untuk pergerakan selanjutnya selain memperhatikan rilis data ekonomi flash manufacturing dan service PMI bulan November yang diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah dari periode buan sebelumnya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup menguat. Kini pair berada di posisi 1,3370 dan berusaha naik ke posisi resisten lanjutan di 1,3400-1,3435. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun kembali ke posisi pembukaan 1.3291, jika tembus lanjut ke posisi pivot 1.3278 sebelum ke support kuat di 1,3244-1,3215.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



