Menko Luhut Sharing Pertemuan dengan Presiden Trump dan Pejabat AS; Sepakati LOI Rp28 T untuk SWF

689
Foto: Dok. KBRI Washington

(Vibiznews – Economy and Business) – Sebagaimana telah diketahui dari berita-berita di media dan tersebar luas secara viral, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini telah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS). Di antaranya Luhut telah bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Pemerintah AS, mulai dari Presiden Donald Trump, Wapres Mike Pence, penasihat presiden Jared Kushner, hingga CEO IDFC Adam Boehler.

Lewat akun Instagram @luhut.pandjaitan, Selasa ini (24/11), Luhut membagikan pengalamannya sampai bisa berada di White House, yang disebutnya sebagai tidak pernah membayangkannya.

“Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan ada waktu suatu hari saya hampir selama 6 jam berada di White House, dan bahkan berkesempatan untuk diterima di Oval Office. Untuk mengisi waktu saya selagi menjalani karantina mandiri selama beberapa waktu ke depan, saya ingin berbagi sedikit cerita terkait kunjungan saya tersebut,” kata Luhut lewat akun @luhut.pandjaitan, Selasa (24/11/2020).

Luhut berada di White House bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada 17 November yang lalu dengan didampingi oleh Dubes Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi. Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitip pesan terima kasih karena AS memperpanjang fasilitas GSP ke Indonesia.

“Didampingi oleh Dubes Muhammad Lutfi, saya sampaikan apresiasi Presiden @jokowi terhadap Presiden @realdonaldtrump yang telah memperpanjang GSP kepada kita sehingga Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat peluang emas ini,” demikian tulisan Luhut di akun instagramnya.

Ditambahkannya: “Saya ingin tekankan bahwa dengan negara manapun, selama bisa membantu kepentingan nasional, kita akan selalu menjaga hubungan baik, begitu pula dengan Amerika Serikat.”

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini dikabarkan berhasil menandatangani kesepakatan Letter of Interest alias LOI untuk investasi sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,2 triliun (kurs Rp 14.100) untuk SWF (Sovereign Wealth Fund) Indonesia, atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). LOI tersebut dibangun melalui proses yang intens dan panjang selama 2 tahun terakhir ini.

Diceritakan Luhut lagi di IG-nya, “Selama 2 tahun terakhir, saya intens berkomunikasi dengan Jared Kushner, menantu Presiden Trump dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabene mereka adalah tangan kanan Presiden Trump. Karena kedekatan itulah “LOI” investasi sebesar US$ 2 miliar dari IDFC kepada SWF Indonesia ditandatangani pada 19 November lalu. Ini adalah oleh-oleh yang besar karena keberadaan Amerika Serikat sebagai negara industri maju akan berpengaruh penting bagi perkembangan SWF di Tanah Air.”

Selanjutnya, Jenderal Luhut membagikan lagi kisahnya bagaimana dia bertemu dengan sejumlah pihak lainnya, termasuk para investor global serta perwakilan IMF dan World Bank. Topik pembicaraannya meliputi berbagai hal, dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta penanganan pemulihan Indonesia dari pandemi Corona, berikut ini.

“Selain pejabat Gedung Putih, banyak sekali Investor yang bertemu dengan rombongan kami untuk mengetahui perkembangan Indonesia hari ini, terlebih setelah disahkannya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Saya juga bertemu dengan sahabat saya dari IMF dan World Bank untuk membahas penanganan pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi nasional dan upaya Indonesia untuk menjaga dan memperbaiki kelestarian lingkungan hidup” tulis Luhut.

Demikian juga Luhut menggambarkan bagaimana visi Presiden Jokowi mendapatkan kekaguman dari banyak pihak bahkan dari banyak negara. Dia menegaskan AS akan selalu jadi mitra strategis Indonesia.

“Berbagai respons baik saya terima selama kunjungan saya di sana adalah buah dari budaya dan adat ketimuran serta visi Presiden Joko Widodo yang sangat dikagumi oleh pemimpin negara manapun sehingga saya yakin Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi negara sahabat, tak terkecuali Amerika Serikat dalam ekonomi maupun geopolitik, siapapun pemimpinnya.”

Di bagian akhir dari akun IG-nya, Luhut menutup harapan adanya kelanjutan komunikasi yang baik dengan Pemerintah AS: “Saya berharap akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintahan AS berikutnya dan terbuka peluang kerjasama yang luas di berbagai bidang.”

Analis Vibiz Research Center melihat kunjungan kerja Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ke AS sampai ke Presiden Donald Trump sukses besar. Oleh-oleh komitmen investasi US$ 2 miliar adalah angka besar. Hal tersebut dapat terjadi tidak lepas dari hasil kebijakan pemerintah Presiden Jokowi yang pro bisnis, seperti penetapan UU Cipta Kerja, dan kemampuan untuk menangani dampak wabah virus corona serta arah positif pemulihan ekonomi. Para investor dan pebisnis global melihat itu sebagai landasan kuat untuk pemulihan ekonomi yang relatif cepat di Indonesia.

Oleh-oleh Luhut dari AS ini pun disikapi positif pasar dalam negeri. IHSG terpantau terus melaju ke posisi sekitar 9 bulan tertingginya dipimpin sektor infrastruktur. Praktis indeks saham ini telah pulih kembali kepada posisi sebelum pandemi. Semakin banyak dana investor asing masuk, baik dalam bentuk PMA maupun portfolio pasar finansial, pemulihan ekonomi Indonesia akan semakin cepat.

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here