Wall Street Mixed Jelang Libur Thanksgiving, Nasdaq Tertinggi 2 Bulan

574
wall street
Vibizmedia Photo

(Vibiznews-Index) – Setelah mencapai prestasi yang hebat pada bursa saham Amerika, sebelum libur Thanksgiving kinerja sebagian saham terkoreksi. Hanya Nasdaq yang bertahan di zona hijau dan naik ke posisi tertinggi 2 bulan lebih, sedangkan Dow Jones dan S&P500 alami profit taking pada sesi yang berakhir Kamis (26/11/2020).

Indeks Dow Jones berakhir turun 173,77 poin atau 0,6 persen menjadi 29.872,47 dan indeks S&P 500 merosot 5,76 poin atau 0,2 persen menjadi 3.629,65. Sementara itu Nasdaq naik 57,62 poin atau 0,5 persen menjadi 12.094,40. Pergerakan mixed di Wall Street terjadi karena para investor tidak melakukan langkah yang lebih signifikan di tengah ketidakpastian tentang prospek pasar jangka pendek.

Karenanya investor lebih banyak melakukan profit taking, khususnya saham Dow Jones yang telah tembus 30000 poin pertama kalinya. Namun berita optimis tentang vaksin virus corona baru-baru ini terus menjaga tekanan jual saham relatif terkendali.

Tekanan pasar juga dipicu merespon laporan  Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim tunjangan pengangguran AS tiba-tiba meningkat pada pekan yang berakhir 21 November. Klaim  naik ke 778.000, meningkat 30.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 748.000.

Kemudian data prelim PDB Q3/2020 sama dengan data flash sebelumnya,  meroket dengan tingkat tahunan sebesar 33,1 persen pada kuartal ketiga setelah jatuh sebesar 31,4 persen pada kuartal kedua. Pembacaan PDB yang tidak direvisi cocok dengan perkiraan ekonom.

Selanjutnya Departemen Perdagangan laporkan penjualan rumah baru turun 0,3 persen ke tingkat tahunan 999.000 pada Oktober setelah naik tipis 0,1 persen ke 1,002 juta pada September. Sebelumnya diperkirakan  melonjak 1,1 persen ke tingkat 970.000. Setelah itu Departemen Perdagangan juga merilis laporan yang menunjukkan penurunan pendapatan pribadi AS di bulan Oktober. Pendapatan pribadi turun 0,7 persen pada Oktober setelah naik 0,7 persen pada September.

Namun terdapat data ekonomi yang menahan aksi profit taking seperti data  pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur AS meningkat lebih dari yang diharapkan di bulan Oktober, durable goods orders melonjak 1,3 persen pada Oktober setelah melonjak 2,1 persen pada September.

Secara sektoral mayoritas berada di zona merah dengan saham minyak memimpin pelemahan dengan  penurunan 2,2 persen oleh NYSE Arca Oil Index.  Juga pelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham tembakau, dengan NYSE Arca Tobacco Index turun 1,7 persen. Saham kimia dan perbankan juga mengalami pelemahan yang signifikan pada hari itu. Namun hanya saham emas bergerak lebih tinggi secara signifikan di tengah kenaikan harga logam mulia.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here