(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Senin (30/11/2020) bergerak lemah melanjutkan down trend sebelumnya oleh pelemahan dolar AS dan juga tekanan yang terjadi pada bursa saham global. Yen Jepang bergerak lebih kuat di-support rilis data produksi industri Jepang.
Produksi industri di Jepang naik 3,8 persen bulan ke bulan di Oktober 2020, dibandingkan dengan kenaikan 3,9 persen akhir bulan sebelumnya, data awal menunjukkan. Ini adalah peningkatan output industri lima bulan berturut-turut.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dibuka lebih lemah di pasar uang Asia hingga turun ke posisi terendah 30 bulan. Dolar tertekan oleh rencana Federal Reserve akan memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian, memperluas program pembelian obligasi dan pinjaman ultra-murah ke bank.
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat memperhatikan pergerakan bursa saham global serta rilis data PMI China pada sesi Asia. Kemudian pada sesi Amerika terdapat rilis data ekonomi yang penting dan perlu diperhatikan seperti data CHicago PMI dan pending home sales yang menunjukkan data yang mixed.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang dibuka pada posisi 104.04 sedang bergerak negatif dan mendekati posisi S1 hingga kemudian ke S2. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik ke posisi pembukaan, jika tembus mendaki ke pivot sebelum capai posisi R1 hingga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 104.56 | 104.46 | 104.28 | 104.10 | 103.90 | 103.70 | 103.52 |
| Buy Avg | 104.18 | Sell Avg | 103.80 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
