(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Selasa (1/12/2020) dibuka lebih rendah dari bullish sesi sebelumnya dan kini bergerak lemah mengikuti retreat dolar AS dan juga tekanan yang terjadi pada bursa saham Asia. Yen Jepang bergerak lebih kuat di-support rilis data PMI manufaktur dan capital spending Jepang .
Data PMI manufaktur Jepang bulan November meningkat ke posisi 49,0 dari posisi 48,3 periode bulan sebelumnya, namun masih diarea kontraksi. Kemudian rilis data capital spending menunjukkan perbaikan data dari kontraksi di periode sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dibuka lebih lemah di pasar uang Asia setelah sesi sebelumnya rebound dari posisi terendah 30 bulan. Dolar tertekan sebagai safe haven oleh berita optimis dari Moderna mengumumkan bahwa uji coba fase 3 calon vaksinnya menunjukkan kemanjuran 94,1 persen. Moderna berencana untuk meminta Otorisasi Penggunaan Darurat dari FDA dan persetujuan bersyarat dari Badan Obat Eropa hari ini
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat memperhatikan pergerakan bursa saham global serta rilis data caixin PMI China pada sesi Asia. Kemudian pada sesi Amerika terdapat rilis data ekonomi yang penting dan perlu diperhatikan seperti data ISM Manufacturing PMI, dan kesaksian Ketua Fed dihadapan Kongres AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang dibuka pada posisi 104.30 sedang bergerak negatif dan mendekati posisi pivot. JIka tembus akan meluncur ke S1 hingga kemudian ke S2. Namun jika bergerak sebaliknya akan naik kembali ke posisi 104.36, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 105.11 | 104.75 | 104.53 | 104.17 | 103.95 | 103.60 | 103.38 |
| Buy Avg | 104.41 | Sell Avg | 104.02 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
