(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (2/12/2020), posisi euro bergerak retreat dari posisi tertinggi 2-1/2 tahun yang dicapai pada pembukaan sesi Eropa oleh rilis data ekonomi Jerman dan kawasan Euro yang optimis. Kemudian terkoreksi oleh usaha rebound dolar AS dari posisi terendah 31 bulan dan profit taking saham Eropa.
Penjualan ritel di Jerman melonjak 2,6% pada bulan Oktober 2020, menyusul penurunan 1,9% pada bulan September jauh di atas perkiraan kenaikan 1,2%. Ini merupakan peningkatan terbesar sejak April 2018 seiring upaya ekonomi untuk pulih dari serangan virus corona.
Kemudian tingkat pengangguran Zona Euro turun tipis menjadi 8,4 persen pada Oktober 2020, dari 8,5 persen bulan sebelumnya. Namun indeks harga konsumen zona euro tetap di wilayah deflasi pada November untuk bulan keempat berturut-turut.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya beranjak naik di pasar uang Eropa dari posisi terendah 2 tahun lebih; terangkat oleh menurunnya sentimen aset risiko dengan pergerakan negatif indeks S&P500 berjangka dan juga negatifnya posisi yield obligasi AS.
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat berubah pada sesi malam oleh rilis data ekonomi ADP employment change yang diperkirakan menunjukkan penurunan data dan pidato Presiden Fed Jerome Powell dihadapan Senat AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan melemah,pair berada di posisi 1.2051 dan tertekan ke posisi pivot di 1.2023. Jika tembus meluncur ke posisi support kuat harian di 1.1968-1.1930. Namun jika naik kembali, akan mendaki kembali ke posisi 1.2086, jika tembus lanjut ke resisten kuat di 1.2122 – 1.2140.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting