(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (2/12/2020) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak turun dari posisi tertinggi hampir tiga minggu dan telah tembus kisaran support kuat hariannya. Poundsterling tertekan di tengah meningkatnya ketidakpastian tentang apakah Inggris dan UE dapat mencapai perjanjian perdagangan pasca-Brexit sebelum akhir tahun.
Negosiator Uni Eropa Michel Barnier mengatakan kepada 27 utusan nasional untuk Brussel bahwa kedua belah pihak tetap terpecah belah mengenai masalah-masalah utama dan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa masih tergantung pada keseimbangan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya beranjak naik di pasar uang Eropa dari posisi terendah 2 tahun lebih; terangkat oleh menurunnya sentimen aset risiko dengan pergerakan negatif indeks S&P500 berjangka dan juga negatifnya posisi yield obligasi AS.
Sentimen pergerakan selanjutnya dapat berubah pada sesi malam oleh rilis data ekonomi ADP employment change yang diperkirakan menunjukkan penurunan data dan pidato Presiden Fed Jerome Powell dihadapan Senat AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,3345 dan bergerak turun menuju posisi 1.3315, jika tembus lanjut ke support lemahnya di 1,3282-1,3255. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik kembali ke posisi 1.3440, jika tembus lanjut ke resisten kuat di 1,3455-1,3490.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
