(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong alami profit taking pada perdagangan hari Rabu (2/12/2020) setelah sesi sebelumnya mendekati posisi tertinggi 8 bulan. Indeks Hang Seng banyak tertekan oleh anjloknya saham Xiaomi yang menekan sektor teknologi, setelah perusahaan melakukan right issue dan penjualan obligasi konversi untuk penggalangan dana terbesar di Hong Kong.
Saham pembuat smartphone China Xiaomi anjlok 7,1 persen, penurunan terbesar dalam tiga minggu setelah setelah sahamnya kembali diperdagangkan pada pukul 1 siang. Perdagangan sahamnya terhenti di sesi pagi karena menunggu penjualan saham dan obligasi konversi yang bertujuan mengumpulkan US$ 4 miliar.
Hang Seng sempat bergerak kuat setelah OECD melaporkan ekonomi China akan tumbuh 1,8% tahun ini, tetap menjadi satu-satunya ekonomi utama yang diperkirakan akan mencatat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020.
Indeks Hang Seng ditutup turun 35,10 poin atau 0,13 persen lebih rendah ke posisi 26.532,58. Namun indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan ditutup turun 85,85 poin atau 0,81% menjadi 10.573,79. Indeks Hang Seng berjangka bulan November bergerak positif dengan turun 52 poin atau 0,20% ke posisi 26537.
Secara sektoral mayoritas bergerak lemah yang dipimpin oleh sektor teknologi dan healthcare yang anjlok 2,09% dan 1,84% masing-masing. Selain saham Xiaomi dari sektor teknologi, saham yang paling merugi di sektor healthcare yaitu saham Sino Biopharmaceutical Ltd yang anjlok 3,38%.
.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



