(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (7/12/2020), posisi euro bergerak negatif menembus posisi support kuat hariannya oleh profit taking lanjutan setelah mencapai posisi tertinggi 2-1/2 tahun. Euro tertekan oleh posisi kekuatan dolar AS, kekhawatiran tentang negosiasi perdagangan pasca-Brexit dan paket stimulus Uni Eropa €1,8 triliun.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyden akan mengadakan pembicaraan pada Senin malam waktu Inggris dengan harapan penyelesaian kekhawatiran Brexit. Namun Kepala negosiator Uni Eropa Michel Barnier mengatakan kepada utusan nasional di Brussel bahwa dia agak suram mengenai prospek kesepakatan. Sementara itu Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin mengatakan pada hari Minggu kemungkinan kesepakatan hanya 50-50.
Terkait paket stimulus Eropa, batas waktu untuk menyetujui anggaran jangka panjang UE dan dana pemulihan virus korona jatuh tempo hari ini menjelang KTT UE hari Kamis, sementara Polandia dan Hongaria mengancam akan memveto paket tersebut atas klausul yang menghubungkan akses ke dana dengan kepatuhan terhadap aturan hukum.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya naik di pasar uang Eropa setelah bergerak mendatar; bangkit dari posisi 2,5 tahun lebih terendahnya oleh meningkatnya ketegangan baru AS-China dan kekhawatiran pasar akan gagalnya perundingan Brexit.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan menguat,pair berada di posisi 1.2164 dan berusaha naik ke resisten kuat di 1.2175 – 1.2210. Namun jika koreksi akan meluncur kembali ke posisi 1.2138, jika tembus meluncur ke support kuat harian di 1.2100-1.2074.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



