(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (9/12/2020), posisi euro bergerak bullish kuat setelah 3 sesi melemah di tengah investor terus mengamati perkembangan dalam pembicaraan stimulus UE dan negosiasi perdagangan pasca-Brexit. Pair melaju sangat kuat hingga menembus posisi resisten kuat hariannya karena pelemahan dolar AS, namun laju pair dibatasi oleh rilis data neraca perdagangan Jerman yang melemah.
Surplus perdagangan di Jerman sedikit menyempit menjadi 19,4 miliar di bulan Oktober 2020 dari EUR21,3 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Ekspor menyusut 6,5 persen tahun ke tahun menjadi EUR112 miliar, penurunan tahunan ke-8 berturut-turut dan impor turun 5,9 persen menjadi EUR92,7 miliar, penurunan ke-10 berturut-turut.
Para pemimpin Uni Eropa akan mencoba mencapai kesepakatan untuk membuka blokir paket stimulus €1,8 triliun pada pertemuan puncak minggu ini, dengan Hongaria dan Polandia mengatakan mereka akan terus menentang ketentuan aturan hukum. Terkait Brexit, investor berharap pertemuan tatap muka antara Perdana Menteri Inggris Johnson dan kepala Komisi Uni Eropa van der Leyen dapat memecahkan kebuntuan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di pasar Eropa setelah gain tiga hari berturut-turut, kini dolar jatuh mendekati level yang tidak terlihat sejak April 2018. Tertekan oleh berita positif vaksin-19 dan harapan kemajuan atas kesepakatan stimulus AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan menguat,pair berada di posisi 1.2129 dan sedang tertekan ke 1.2099. Jika tembus meluncur ke support kuat harian di 1.2077-1.2042. Namun jika naik kembali akan mendaki ke posisi 1.2146, jika tembus akan mendaki ke resisten lemah di 1.2158 – 1.2183.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


