(Vibiznews – Index) Bursa Saham di Asia-Pasifik bergerak lebih rendah pada perdagangan Selasa (15/12) tertekan kekhawatiran lonjakan virus corona di beberapa negara mengatasi optimisme peluncuran vaksin.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,43%.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,25% sementara indeks Topix diperdagangkan 0,41% lebih rendah.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,27%.
Saham di Australia juga lebih rendah, indeks ASX 200 turun 0,26%. Risalah dari pertemuan kebijakan Desember Reserve Bank of Australia yang dirilis Selasa memperingatkan kemungkinan “periode pengangguran tinggi yang diperpanjang” karena akan membutuhkan waktu untuk produksi mencapai tingkat pra-pandemi.
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average ditutup 184,82 poin lebih rendah pada 29.861,55. S&P 500 turun 0,44% untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3.647,49. Di sisi lain, Nasdaq Composite naik 0,5% menjadi ditutup pada 12.440,04.
Jumlah kematian akibat virus korona AS mencapai 300.000, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Di tempat lain, London akan bergerak ke tingkat pembatasan virus korona terberat di Inggris mulai tengah malam pada Rabu pagi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk selanjutnya bursa Asia berpotensi lemah tertekan kekhawatiran peningkatan kasus virus corona yang kembali membuat terjadi penutupan di beberapa negara. Lonjakan kasus virus corona dikhawatirkan menekan permintaan dan membatasi aktivitas ekonomi.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting