(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari Selasa (15/12/2020) karena meningkatnya kasus terinfeksi COVID-19 yang dan memaksa Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk menangguhkan kampanye promosi pariwisata domestiknya “Go To Travel” hingga 11 Januari.
Nikkei terkoreksi profit taking dan saham yang paling terpukul merespon pengumuman PM Yoshihide yaitu saham maskapai penerbangan dan saham terkait sektor pariwisata lainnya. Seperti saham ANA Holdings anjlok 7,9%, saham JAL kehilangan 3,4% dan saham East Japan Railway turun 0,74%.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 44,6 poin atau 0,17% lebih rendah ke posisi 26687,84. Demikian untuk indeks Topix turun 0,47% menjadi 1.782,05. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak negatif dengan turun 60 poin atau 0,22% ke posisi 26.630.
Ditengah pelemahan saham unggulan yang lemahkan Nikkei, terdapat saham-saham yang alami lonjakan signifikan seperti saham Kawasaki Heavy naik 5,7% setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan penambang Australia Fortescue Metals Group Ltd FMG.AX untuk mengembangkan rantai pasokan hidrogen hijau.
Demikian juga saham Nippon Kinzoku melonjak 28% karena spekulasi lonjakan permintaan produk jarum suntiknya saat vaksinasi COVID-19 akan dimulai secara global. Kemudian ada saham Euglena naik 2,5% setelah perusahaan bioteknologi tersebut mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membeli pembuat produk kesehatan Q’say.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting