(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong anjlok untuk 3 sesi berturut pada perdagangan hari Selasa (22/12/2020), dengan indeks Hang Seng terjun ke posisi terendah 2 pekan. Hang Seng melemah ikuti bursa saham Asia lainnya oleh karena investor khawatir virus corona baru yang sangat menular yang terdeteksi di Inggris dapat mengganggu pemulihan ekonomi global.
Negara-negara di seluruh dunia menutup perjalanan mereka ke Inggris pada hari Senin karena kekhawatiran tentang jenis baru virus corona Kondisi ini menyebabkan kekacauan perjalanan dan meningkatkan kemungkinan kekurangan makanan beberapa hari sebelum batas akhir Inggris akan meninggalkan Uni Eropa.
Ketegangan China-AS yang berlanjut juga membebani sentimen, dimana pemerintahan Amerika Serikat menerbitkan daftar perusahaan China dan Rusia dengan dugaan hubungan militer yang membatasi mereka untuk membeli berbagai barang dan teknologi AS.
Indeks Hang Seng ditutup turun 187,43 poin atau 0,71% ke 26.119,25, terendah sejak 9 Desember. Demikian indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,17% menjadi 10.384,18. Indeks Hang Seng berjangka bulan November bergerak positif dengan turun 215 poin atau 0,82% ke posisi 26130.
Semua sektor di Hang Seng bergerak lemah di zona merah dengan pelemahan sektor dipimpin oleh anjloknya sektor tambang dan energi dengan turun 4,95% dan 1,57% masing-masing. 3 Saham papan atas yang paling anjlok seperti saham Geely Automobile Holdings Ltd, yang turun 5,35%, saham Alibaba Health Information Technology Ltd, yang turun 3,39% dan saham PetroChina Co Ltd, turun 2,5%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting