(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (22/12/2020), posisi euro bergerak lemah sejak sesi Asia oleh pergerakan kuat dolar AS sebagai safe haven meskipun bursa saham kawasan Eropa alami pergerakan positif. Pelemahan pair hari ini melanjutkan tekanan 2 sesi sebelumnya, dan juga tertekan data GfK Jerman.
Indikator sentimen Konsumen GfK di Jerman turun ke level terendah enam bulan -7,3 menuju Januari 2021, dari revisi -6,8 pada bulan sebelumnya tetapi di atas konsensus pasar -8,8. Ekspektasi pendapatan terpukul oleh langkah-langkah pembatasan yang lebih ketat untuk menahan lonjakan infeksi virus corona, sementara ukuran prospek ekonomi dan kesediaan untuk membeli meningkat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya dollar naik di pasar uang Eropa setelah fluktuatif dan volatile; bangkit sebagai safe haven oleh kekhawatiran investor di tengah isyu varian baru virus corona di Inggris dalam volume pasar yang tipis.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan lanjut melemah,pair kini berada di posisi 1.2216 dan tertekan menuju posisi pivot di posisi 1.2207. Jika tembus pivot akan lanjut ke support kuat di 1.2155 – 1.2120. Namun jika terjadi koreksi, pair bergerak naik kembali ke posisi 1.2249 sebelum lanjut ke resisten kuat harian di 1.2280-1.2315.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting