(Vibiznews-Index) – Indeks Hang Seng sesi sebelumnya ditutup turun 187,43 poin atau 0,71% ke 26.119,25, terendah sejak 9 Desember. Demikian indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 0,17% menjadi 10.384,18. Indeks Hang Seng berjangka bulan November bergerak negatif dengan turun 215 poin atau 0,82% ke posisi 26130.
Hang Seng terjun ke posisi terendah 2 pekan oleh karena investor khawatir virus corona baru yang sangat menular yang terdeteksi di Inggris dapat mengganggu pemulihan ekonomi global. Ketegangan China-AS yang berlanjut juga membebani sentimen, dimana pemerintahan Amerika Serikat menerbitkan daftar perusahaan China dan Rusia dengan dugaan hubungan militer yang membatasi mereka untuk membeli berbagai barang dan teknologi AS.
Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Amerika bergerak mixed dengan hanya Nasdaq bergerak positif. Kemudian harga minyak mentah berjangka memperpanjang kerugian untuk sesi kedua karena kebangkitan virus corona baru di Inggris dan pembatasan perjalananyang diberlakukan oleh beberapa negara yang khawatirkan tentang pemulihan ekonomi global dan penurunan permintaan bahan bakar. Selain itu juga tertekan oleh rilis data API yang menunjukkan kenaikan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS minggu lalu.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan menguat. Dan awal sesi akan naik ke kisaran 26190, jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 26055, dan jika tembus akan lanjut ke S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
26478 | 26353 | 26235 | 26110 | 25992 | 25867 | 25750 |
Buy Avg | 26210 | Sell Avg | 25992 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting