(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan menutup perdagangan saham tahun 2020 di posisi baru rekor tertinggi pada hari Rabu (20/12/2020) dan sekaligus mencetak yearly gain terbesar dalam 11 tahun. Sepanjang tahun 2020, indeks Kospi melonjak 30,8%, kenaikan terbesar sejak 2009. Demikian juga melonjak 23,4% pada kuartal terakhir, lompatan kuartalan terbesar dalam lebih dari 17 tahun.
Penguatan Kospi sepanjang tahun karena investor menyambut rekor langkah-langkah stimulus dari bank sentral di seluruh dunia yang bertujuan untuk meredakan penurunan ekonomi yang disebabkan dari pandemi virus corona. Bursa saham Korea Selatan akan libur pada akhir tahun dan akan buka pada tanggal 4 Januari 2021.
Sementara itu, Moderna Inc mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan pemerintah Korea Selatan untuk berpotensi memberikan 40 juta atau lebih dosis vaksin COVID-19. Untuk laporan ekonomi yang dirilis, produksi industri Korsel meningkat 0,7% pada November dari bulan sebelumnya, penjualan ritel turun untuk bulan kedua berturut-turut dan indeks Survei Bisnis turun ke 82 dari 85 di bulan Oktober.
Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) hanya ditutup naik 52,96 poin atau 1,88% pada rekor tertinggi 2.873,47, kenaikan untuk hari kelima berturut-turut. Demikian untuk indeks Kospi200 naik 8,02 poin atau 2,10% ke posisi 389.29, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 390.04 dan sempat turun ke posisi terendah di 379.14.
Penguatan akhir tahun Kospi disupport lonjakan saham-saham papan atas seperti saham Samsung Electronics melonjak 3,45 persen, saham pembuat chip No. 2 SK hynix bertambah 2,16 persen, saham Samsung Biologics naik 0,49 persen, saham raksasa portal internet Naver naik 3,36 persen, saham LG Chem naik 1,35 persen, saham Samsung SDI melonjak 4,49 persen dan saham Hyundai Motor naik 0,79 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



