(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang terus turun untuk sesi keempat berturut-turut pada perdagangan hari Rabu (6/1/2021), karena lonjakan ke posisi kasus harian covid-19 di seluruh Jepang. Kemudian rencana pemerintah Jepang akan memberlakukan keadaan darurat pada esok hari menambah tekanan.
Pada hari Selasa, Jepang mengkonfirmasi lebih dari 4.900 kasus baru terinfeksi yang merupakan rekor kasus tertinggi, sementara itu infeksi kasus harian Tokyo mencapai rekor 1.591 pada hari Rabu. Tekanan juga datang dari laporan ekonomi; indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 31,8, indeks terlemah dalam empat bulan.
Kemudian data PMI Jasa Jepang au Jibun Bank direvisi naik menjadi 47,7 pada bulan Desember, sementara untuk PMI Komposit lebih tinggi menjadi 48,5, dengan kedua indeks mencatat kontraksi bulan kesebelas berturut-turut.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 102,69 poin atau 0,38% menjadi 2.7055,94, terendah sejak 28 Desember 2020. Namun untuk indeks Topix naik 0,28% menjadi 1.796,18. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak negatif dengan turun 60 poin atau 0,22% ke posisi 27.070.
Saham yang paling tertekan di antara 30 saham Topix adalah saham Sony Corp, turun 2,27%, diikuti oleh saham Keyence Corp, kehilangan 2,09%. Sedangkan saham yang memperoleh kenaikan tertinggi seperti saham Sumitomo Mitsui Financial Group Inc, naik 4,04%, diikuti oleh Mizuho Financial Group Inc, naik 3,09%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting