(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (7/1/2021) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD kembali melemah mengikuti trend penurunan sesi sebelumnya oleh posisi kekuatan dolar AS. Sentimen yang menekan poundsterling dari sebelumnya yaitu lockdown nasional ketiga di Inggris.
Dari laporan ekonomi yang dirilis sedikit mendapat tekanan dari turunnya daya konstruksi PMI Inggris, dimana data IHS Markit UK Construction berada di 54,6 pada periode Desember 2020, sedikit berubah dari 54,7 pada November dan di bawah ekspektasi pasar 55,0.
Pair juga mendapat tekanan lanjutan dari ekspektasi lebih banyak stimulus yang akan digelontorkan bank sentral dan juga pemerintah. Hari Senin Kanselir Inggris Rishi Sunak telah mengumumkan paket dukungan 4,6 miliar poundsterling untuk bisnis yang terkena langkah-langkah pembatasan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di pasar uang Eropa setelah melemah 2 sesi berturut; terangkat oleh kekuatan imbal hasil obligasi AS dan juga kekhawatiran aksi penolakan keras hasil pilpres AS oleh warga Amerika di gedung parlemen AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,3578 dan sedang turun mendekati support kuat di 1.3517 – 1.3523. Namun jika terkoreksi positif, akan naik kembali ke posisi 1.3632 sebelum capai resisten kuat di 1,3656-1,3695.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting