(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (11/1/2021) posisi aussie dalam pair AUDUSD anjlok dari posisi tertinggi 31 bulan ke posisi terendah dalam sepekan perdagangan oleh kekuatan dolar AS dan anjloknya harga minyak mentah di pasar komoditas. Meski laporan ekonomi Australia yang dirilis optimis masih belum mampu angkat pair yang sudah tembus posisi support kuat hariannya.
Data penjualan ritel Australia naik 7,1% bulan ke bulan di bulan November, kenaikan tercepat dalam perdagangan ritel sejak Mei, didorong oleh pembukaan kembali toko ritel di Victoria menyusul pelonggaran pembatasan virus korona serta Black Friday dan belanja Natal.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI di pasar berjangka sedang terkoreksi dari posisi tertinggi 11 bulan di tengah kekhawatiran atas permintaan bahan bakar global yang lemah karena lonjakan infeksi COVID-19 melanda China dan Eropa. China, pengguna minyak terbesar kedua di dunia, mengalami kenaikan harian terbesar dalam kasus virus dalam lebih dari lima bulan hari ini, dengan pihak berwenang memberlakukan tindakan penguncian yang melarang orang dan kendaraan meninggalkan ibu kota Hebei, Shijiazhuan, dekat Beijing. Sementara itu, sebagian besar negara Eropa tetap berada di bawah batasan sosial yang lebih ketat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak menanjak di pasar uang Eropa setelah menguat 3 hari di sesi sebelumnya; ditopang kenaikan tajam yields U.S. Treasury dan ekspektasi akan dikucurkannya stimulus tambahan di Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 0,7692 yang berusaha mendekati support selanjutnya di 0.7682 – 0.7658. Namun jika terkoreksi, pair naik kembali ke 0.7765 dan jika tembus lanjut ke resisten kuat di 0.7780 – 0.7823.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting