(Vibiznews – Indeks) – Terjadi profit taking pada awal perdagangan saham pekan ini di bursa saham Amerika yang pekan lalu mencetak rekor tertinggi untuk semua indeks utamanya. Pada perdagangan yang berakhir Selasa dini hari WIB (12/1/2021), indeks saham Wall Street terkoreksi oleh anjloknya saham-saham raksasa teknologi.
Indeks Dow Jones yang jatuh hampir 270 poin pada awal perdagangan, berakhir turun 89,28 poin atau 0,29 persen pada 31.008,69. Indeks S&P 500 turun 25,07 poin atau 0,66 persen menjadi 3.799,61, sedangkan indeks Nasdaq turun ke 13.036,43, kehilangan 165,54 poin atau 1,25 persen.
Tekanan jual di Wall Street merespon meningkatnya kasus virus corona di seluruh dunia dengan adanya kebijakan perpanjangan lockdown di beberapa negara. Pemerintah China menerapkan lockdown di Hebei merespon kenaikan kasus harian terbesar dalam lebih dari lima bulan yaitu 103 kasus baru. Pemerintah Inggris sedang ditekan untuk memberlakukan perpanjangan lockdown terkait COVID-19 di Inggris di tengah peringatan bahwa tindakan lockdown saat ini mungkin tidak cukup tangguh.
Mayoritas saham raksasa teknologi anjlok cukup signifikan seperti Facebook, Apple, Microsoft, Amazon, Alphabet dan Twitter, anjlok diatas 2 persen lebih. Yang paling terpukul saham Twitter setelah platform media sosial itu mengumumkan keputusannya untuk secara permanen menangguhkan akun Presiden Trump.
Namun terdapat saham-saham besar juga yang mengimbangi pelemahan seperti saham DuPont, Merck, Walmart, Goldman Sachs, JP Morgan Chase dan General Electric yang bergerak lebih tinggi dan ditutup menguat diatas 2 persen.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting