(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (12/1/2021), posisi euro dalam pair EURUSD berusaha bergerak bullish setelah 3 sesi berturut tertekan oleh kekuatan dolar AS. Posisi euro terpantau berada sedikit lebih tinggi dari penutupan pelemahan sesi sebelumnya.
Secara fundamental posisi pair masih lemah oleh karena kekhawatiran rekor infeksi COVID-19 dan rawat inap, dengan sebagian besar negara kawasan Eropa berada menerapkan kebijakan penguncian ketat.
Kemudian Dari laporan ekonomi yang dirilis, data penjualan ritel di Italia jatuh 6,9 persen dari bulan sebelumnya pada November 2020, berbalik dari kenaikan 0,5 persen yang direvisi turun pada Oktober. Itu merupakan penurunan bulanan terbesar dalam perdagangan ritel sejak April, karena penjualan non-makanan turun tajam.
Pekan lalu juga Bank sentral Eropa atau ECB mengatakan bahwa prospek peluncuran vaksin menggembirakan tetapi akan membutuhkan waktu sebelum kekebalan yang meluas tercapai dan ekonomi dapat kembali normal.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang bergerak lemah di pasar uang Eropa setelah rally 4 hari; sebagai koreksi teknikal setelah rally dipicu kenaikan yields U.S. Treasury dan ekspektasi stimulus tambahan di Amerika.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD akan rebound, pair kini berada di posisi 1.2154 dan bergerak naik ke posisi pembukaan di 1.2178 sebelum lanjut ke resisten kuat di 1.2194-1.2225. Namun jika terjadi, pair akan turun ke posisi 1.2138 dan jika tembus lanjut ke posisi support kuat di 1.2100 – 1.2084.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting