(Vibiznews – Technology) Parler, platform media sosial konservatif yang lalu lintasnya melonjak di tengah tindakan penutupan akun dan konten yang dianggap memicu kekerasan oleh para pesaingnya seperti Twitter, menggugat Amazon.com karena menghentikan layanan hosting web untuk situs tersebut setelah peristiwa di Capitol AS pekan lalu.
Parler yang diaggap sebagai alternatif microblogging dan pesaing Twitter telah offline Senin pagi setelah divisi layanan cloud Amazon berhenti menyediakan layanan. Sedangkan Apple dan Alphabet Google telah menarik Parler dari toko aplikasi mereka selama akhir pekan.
Tindakan Amazon “sama dengan menarik steker pada pasien rumah sakit dengan bantuan kehidupan,” kata Parler dalam gugatan yang diajukan Senin di pengadilan federal di Seattle. Amazon Web Service (AWS) mematikan bisnis Parler, tepat pada saat bisnis itu akan meroket, demikian menurut gugatan tersebut seperti yang dilansir Yahoo Finance.
AWS sendiri menyatakan bahwa mereka menyediakan teknologi dan layanan kepada pelanggan di seluruh spektrum politik, dan menghormati hak Parler untuk menentukan sendiri konten apa yang akan diizinkan. Namun tetap menganggap Parler menampilkan konten yang menghasut kekerasan.
Gugatan itu muncul di tengah tindakan sepihak yang dilakukan platform media sosial Twitter dan Facebook yang telah menutup akun Presiden AS Donald Trump. Banyak pendukung Trump telah pindah ke Parler untuk menghindari apa yang mereka lihat sebagai pembatasan oleh Twitter.
Dalam gugatan tersebut, Parler menuduh adanya pelanggaran antitrust.
“Kurang dari sebulan yang lalu, AWS dan pesaing Parler, Twitter, menandatangani kontrak multi-tahun,” menurut gugatan tersebut seperti yang dilansir Bloomberg. “Jumat larut malam, Twitter melarang Presiden Trump menggunakan platformnya, sehingga mendorong sejumlah besar penggunanya ke Parler. Dua puluh empat jam kemudian, AWS mengumumkan akan menangguhkan akun Parler tanpa batas waktu. ”
Parler meminta Hakim Distrik AS Barbara Rothstein untuk segera bertindak dan mengeluarkan perintah sementara agar situs tetap berjalan selama proses pengadilan selesai. Rothstein, yang ditunjuk oleh Presiden Jimmy Carter, menetapkan tenggat waktu bagi kedua belah pihak untuk menyerahkan pengarahan pada Selasa dan Rabu.
Parler juga mengklaim bahwa AWS melanggar kontraknya dan secara ilegal mencampuri hubungannya dengan pelanggannya. Selain itu, Parler menuduh AWS melakukan “permusuhan politik”, mengatakan perusahaan tidak mengambil tindakan terhadap Twitter.
Seminggu setelah Hari Pemilihan, 3 November, Parler menjadi aplikasi gratis teratas di App Store iOS Apple, naik dari No. 1.023 hanya seminggu sebelumnya, menurut gugatan tersebut. Dikatakan pemasangan meningkat 355% setelah Twitter mengatakan akan melarang Trump secara permanen.
sumber foto : Wikipedia
Asido Situmorang / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting