(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa bergerak naik pada Kamis terdukung harapan positif pelaksanaan vaksin di Eropa, namun masih dibayangi kekhawatiran peningkatan kasus virus corona.
Indeks Stoxx 600 Eropa bergerak 0,3% lebih tinggi, dengan otomotif naik 1,8% untuk memimpin kenaikan karena sebagian besar sektor dan bursa utama memasuki wilayah positif.
Indeks FTSE menguat 0,56%. Indeks DAX naik tipis 0,06%. Indeks CAC naik 0,15%.
Pasar Eropa memulai hari perdagangan dengan catatan hati-hati, karena investor memantau peningkatan kasus virus korona. Namun peluncuran vaksinasi di seluruh benua telah meningkatkan harapan bahwa pandemi dapat segera berakhir.
Berita yang lebih positif tentang vaksin muncul pada hari Rabu ketika data uji coba awal yang diterbitkan di New England Journal of Medicine menunjukkan vaksin Covid sekali pakai Johnson & Johnson aman dan tampaknya menghasilkan tanggapan kekebalan baik pada sukarelawan muda dan tua.
Gejolak politik AS tetap menjadi fokus setelah anggota DPR memilih untuk mendakwa Presiden Donald Trump untuk kedua kalinya.
Saham berjangka AS naik pada Kamis pagi karena para pedagang mengawasi suku bunga dan gejolak yang berkepanjangan di Washington.
Sementara itu bursa saham di Asia-Pasifik beragam.
Ekonomi Jerman menyusut -5% pada tahun 2020, menurut data awal yang diterbitkan Kamis, sedikit mengalahkan -5,1% yang diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Dalam hal pergerakan harga saham individu, perusahaan semikonduktor Belanda ASM International naik 5,6% setelah Barclays menaikkan harga targetnya.
Di bagian bawah indeks blue chip Eropa, saham Carrefour turun lebih dari 6% setelah menteri tenaga kerja Prancis menyuarakan penolakan terhadap usulan pengambilalihan raksasa ritel tersebut oleh Alimentation Couche-Tard Kanada.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak naik terpicu sentimen positif pelaksanaan vaksinasi virus corona yang diharapkan dapat menekan penyebaran virus corona. Namun perlu terus dicermati perkembangan kasus virus corona yang jika terus meningkat akan menekan bursa Eropa.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting