(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Senin (18/1/2021) bergerak fluktuatif dan kini berada di posisi nyaris flat di tengah sepinya volume perdagangan oleh liburnya pasar keuangan Amerika Serikat. Posisi yen sempat tertekan oleh kekuatan dolar AS sebagai safe haven.
Pelemahan yen dipengaruhi oleh lonjakan kasus baru covid-19 di Jepang dengan kenaikan lebih dari 5.700 kasus baru pada hari Minggu, dengan pihak berwenang juga melaporkan rekor jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dengan gejala serius. Perdana Menteri Yoshihide Suga berjanji untuk mengendalikan pandemi virus corona di Jepang secepat mungkin dengan langkah-langkah efektif, dimana sekarang sudah 11 prefektur yang dalam keadaan darurattermasuk Tokyo.
Dari laporan ekonomi yang dirilis, survei Tankan menunjukkan keseluruhan sentimen untuk sektor manufaktur siap turun lagi, dengan kepercayaan bisnis diperkirakan turun di bulan April, sementara sentimen di industri jasa diperkirakan sedikit meningkat. Akhir pekan ini, Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya di -0,1% dan target imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun di sekitar nol.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang menanjak di pasar uang Eropa setelah menguat; ditopang sebagai safe haven di tengah bertambahnya lockdowns terutama di Eropa, serta pelemahan euro karena prospek pemulihan yang suram.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan kuat, dan kini pair berada di posisi 103.78 yang berusaha naik mendekati posisi 103.92 sebelum capai resisten kuat di 103.97 – 104.38. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan terkoreksi kembali ke posisi 103.68, jika tembus akan meluncur ke support kuat di 103.65-103.26.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting