(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Senin (18/1/2021) yang dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya bergerak lemah oleh kekuatan dolar AS serta tekanan pada perdagangan aset risiko yang lemahkan bursa saham Asia. Selain itu juga tertekan dari anjloknya harga minyak mentah di pasar komoditas.
Akhir pekan lalu posisi pair anjlok cukup signfikan yang turun ke posisi terendah sepekan lebih, mendapat tekanan tambahan dari berita laporan pemerintah Australia yang akan meminjam A$230 miliar pada tahun fiskal 2020/21, jauh lebih rendah daripada yang dikhawatirkan ketika awal pandemi tahun lalu.
Harga minyak mentah WTI turun 2,9% akhir pekan karena prospek penguncian lebih lanjut di Jerman dan Prancis di tengah meningkatnya kematian COVID-19 ditambah dengan ketidakpastian fiskal di AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya menanjak di awal pasar uang Asia setelah akhir pekan alami lonjakan ke posisi tertinggi 2 bulan. Menguat sebagai aset safe haven namun dibatasi oleh komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menolak gagasan bahwa Fed dapat mengurangi pembelian asetnya dalam waktu dekat.
Sentimen selanjutnya akan berubah seiring rilis beberapa data ekonomi China pada hari ini.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang dibuka pada posisi 0.7706 sedang turun menuju 0.7670 dan jika tembus lanjut ke S1 hingga S3. Namun jika bergerak naik kembali akan mendaki menuju pivot , jika tembus lanjut ke R1 dan juga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0.7874 | 0.7831 | 0.7767 | 0.7724 | 0.7659 | 0.7616 | 0.7552 |
| Buy Avg | 0.7745 | Sell Avg | 0.7660 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
