(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Senin (18/1/2021) yang dibuka sedikit lebih rendah dari posisi akhir pekan lalu, bergerak positif oleh kekuatan dolar AS yang kembali bergerak positif sebagai aset safe haven. Selain itu yen Jepang tertekan oleh pelemahan fundamentalnya.
Yen melemah sejak akhir pekan merespon penilaian BOJ terhadap ekonomi Jepang yang mencatat bahwa ekonomi berada dalam situasi parah di banyak wilayah, sementara itu Gubernur Kuroda mengatakan pada hari sebelumnya bahwa BOJ akan mengambil langkah-langkah pelonggaran tambahan jika perlu.
Sentimen perdagangan aset resiko sedang tertekan dengan anjloknya bursa Wall akhir pekan lalu serta pembukaan merah bursa kawasan Asia pagi ini. Bursa juga tertekan oleh anjloknya posisi imbal hasil obligasi AS. Sentimen dipengaruhi oleh peningkatan kasus covid-19 yang mengancam pemulihan ekonomi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya menanjak di awal pasar uang Asia setelah akhir pekan alami lonjakan ke posisi tertinggi 2 bulan. Menguat sebagai aset safe haven namun dibatasi oleh komentar dovish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menolak gagasan bahwa Fed dapat mengurangi pembelian asetnya dalam waktu dekat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang sedang turun ke posisi 103.85 tertekan ke pivot dan jika tembus lanjut ke S1 hingga S2. Namun jika bangkit kembali akan mendaki kembali ke 103.92 dan jika tembus lanjut ke R1 dan juga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 104.27 | 104.09 | 103.97 | 103.78 | 103.67 | 103.49 | 103.38 |
| Buy Avg | 103.98 | Sell Avg | 103.67 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



