(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (25/1/2021) posisi poundsterling dalam pair GBPUSD terkoreksi dari posisi tertinggi 2,5 tahun yang sempat dicapai pada sesi Asia. Pair terkoreksi oleh rebound dolar AS sebagai safe haven yang merespon kenaikan kasus covid-19 di Inggris. Karenanya Presiden AS diperkirakan akan memberlakukan kembali larangan perjalanan ke UE dan Inggris.
Sementara itu, Inggris sedang mempertimbangkan kontrol perbatasan yang lebih ketat untuk semua pelancong minggu ini untuk mengekang penyebaran jenis virus yang lebih ganas. Di sisi kebijakan moneter, penurunan suku bunga negatif diharapkan setelah Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan bahwa ada banyak masalah dengan pemotongan suku bunga di bawah nol.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang rebound di pasar uang Eropa setelah sempat tertekan oleh penguatan aset risiko di tengah investor yang berantisipasi pertemuan the Fed minggu ini akan tetap melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 1,3671 dan sedang turun ke posisi 1.3648, jika tembus meluncur ke support kuat di 1.3633 – 1.3600. Namun jika terkoreksi positif, akan mendaki kembali ke posisi 1.3722 sebelum capai mendaki ke resisten kuat di 1,3734- 1,3770.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting