(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Hong Kong mengalami perdagangan terburuk dalam 8 bulan terakhir pada hari Kamis (28/1/2021), dengan posisi indeks Hang Seng terjun ke posisi terendah 2 pekan. Indeks Hang Seng melemah untuk 3 sesi berturut oleh kelanjutan profit taking investor China daratan hingga alami penurunan harian terbesar sejak 22 Mei 2020.
Sentimen investor di Asia tertekan oleh pernyataan dovish Fed terhadap ekonomi AS, meningkatnya kasus virus corona dan distribusi peluncuran vaksin yang tidak merata. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan penambahan 497 kasus baru.
Selain itu juga terjadi pengetatan likuiditas di China daratan yang menambah tekanan pada saham Hong Kong. Suku bunga jangka pendek China naik untuk hari keempat berturut-turut pada hari Kamis, dengan beberapa tenor utama mendekati akhir yang lebih tinggi dari koridor suku bunga. Sejauh minggu ini, PBoC telah menghabiskan CNY568,5 miliar bersih.
Indeks harian Hang Seng ditutup turun 746,76 poin atau 2,55% ke posisi 28.550,77, penutupan terendah sejak 14 Januari dan penurunan harian terbesar sejak 22 Mei. Demikian indeks saham Cina Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir turun 2,72% menjadi 11.334,03. Untuk indeks Hang Seng berjangka bulan Desember 2020 bergerak negatif dengan anjlok 531 poin atau 1,81% ke posisi 28748.
Secara sektoral bergerak masuk zona merah semuanya, pelemahan saham paling tinggi oleh sektor healthcare dan manufaktur dengan turun 4,61% dan 4,40% masing-masing. Saham healthcare yang paling down seperti saham Sunny Optical Technology Group Co Ltd dengan anjlok 6,70%, untuk saham manufaktur seperti saham Geely Automobile Holdings Ltd, yang turun 6,94%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



