Rekor Saham Wall Street Terkoreksi oleh Profit Taking

412
wall street amerika

(Vibiznews – Indeks) – Posisi rekor tertinggi indeks saham Wall Street terkoreksi pada perdagangan bursa  Amerika  yang berakhir Rabu dinihari WIB (10/2/2021). Indeks utama ditutup mixed dengan hanya indeks Nasdaq yang bertahan di zona hijau, sedangkan Dow Jones dan S&P500 melemah.   

Indeks  Nasdaq bertahan naik 20,06 poin atau 0,1 persen menjadi 14.007,70, indeks Dow Jones turun tipis 9,93 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 31.375,83 dan indeks S&P 500 tergelincir 4,36 poin atau 0,1 persen menjadi 3.911,23. Terjadi profit taking pasar di Waal Street setelah sesi sebelumnya capai rekor tertingginya.

Namun aksi profit taking tersebut dibatasi oleh optimisme tentang harapan lebih banyak stimulus fiskal dan perlambatan tingkat penambahan kasus harian terinfeksi virus corona baru-baru ini.

Parlemen AS atau biasa disebut House of Representatif telah meluncurkan proposal yang menyediakan cek stimulus $1.400 kepada individu yang menghasilkan hingga $75.000 setahun dan pasangan yang berpenghasilan hingga $150.000 setahun. Tingkat pendapatan tersebut tidak berubah dari pemeriksaan stimulus sebelumnya, meskipun proposal tersebut akan menghapus pembayaran lebih cepat dari tagihan sebelumnya dan benar-benar memotong individu yang menghasilkan lebih dari $100.000 dan pasangan yang menghasilkan lebih dari $200.000.

Di antara saham individu, saham Glu Mobile bergerak naik tajam setelah pengembang game seluler tersebut setuju untuk diakuisisi oleh Electronic Arts  dengan harga tunai $ 12,50 per saham. Produsen pakaian HanesBrands juga mendapat kekuatan substansial setelah melaporkan hasil kuartal keempat yang melebihi perkiraan analis .

Di sisi lain, saham Coty berada di bawah tekanan setelah perusahaan kosmetik tersebut melaporkan laba yang disesuaikan pada kuartal kedua fiskal yang mengalahkan perkiraan tetapi pendapatannya sedikit di bawah ekspektasi.

Secara sektoral, sebagian besar sektor utama mengakhiri sesi  dengan hanya menunjukkan pergerakan sederhana, namun sektor energi memimipin pelemahan cukup besar meski harga minyak masih rally. Philadelphia Oil Service Index merosot 1,9 persen dan NYSE Arca Oil Index turun 1,4 persen.

Aksi profit taking juga berkontribusi pada melemahnya saham maskapai penerbangan, dengan NYSE Arca Airline Index turun 1,6 persen setelah mengakhiri sesi sebelumnya pada penutupan tertinggi hampir satu tahun. Namun terpantau hanya saham tembakau dan jaringan yang memperpanjang tren kenaikannya.

Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here