(Vibiznews – Forex) – Pair USDJPY pada sesi Asia Kamis (11/2/2021) bergerak moderat ke arah posisi resisten setelah menembus posisi pivot hariannya oleh pergerakan rebound dolar AS di tengah minat perdagangan aset risiko beralih ke safe haven. Yen juga mendapat tekanan dari liburnya pasar keuangan Jepang dan lemahnya rilis data ekonomi sebelumnya.
Perdagangan aset risiko sebelumnya tertekan oleh rlis data inflasi China yang suram dan kemudian dilanjutkan dengan indeks Harga Konsumen AS yang lebih lemah dari yang diharapkan untuk bulan Januari. Kemudian risalah FOMC bulan lalu juga memberikan tekanan dari pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperingatkan untuk tidak terlalu optimis atas data ketenagakerjaan AS.
Perdagangan sebelumnya data ekonomi Jepang yang lemah yaitu data indeks harga produsen di Jepang turun 1,6 persen yoy di bulan Januari 2021 setelah turun 2 persen pada bulan Desember dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Data ini merupakan penurunan harga produsen yang kesebelas secara beruntun.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak konsolidasi di awal pasar uang Asia setelah terkoreksi 4 sesi berturut sebelumnya. Dolar AS tertekan oleh buruknya rilis data inflasi bulan Januari yang masih dibawah ekspektasi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak kuat, pair yang berada di posisi 104.59 sedang naik mendekati posisi 104.62 dan jika tembus baru mendaki ke R1 dan juga R2. Namun jika berbalik arah, pair akan turun kembali ke posisi pivot sebelum meluncur ke posisi S1 dan juga S2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 105.24 | 105.04 | 104.81 | 104.60 | 104.37 | 104.17 | 103.94 |
| Buy Avg | 104.68 | Sell Avg | 104.46 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



