(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (12/2/2021) posisi aussie dalam pair AUDUSD bergerak bearish dari posisi tertinggi 3 pekan sesi sebelumnya oleh pergerakan rebound dolar AS merespon pelemahan perdagangan aset risiko. Aussie juga dibebani oleh pengumuman lockdown di Ausrtralia.
Kepala Administrasi negara bagian Victoria Daniel Andrews mengumumkan lockdown tahap empat selama lima hari mulai tengah malam malam ini di wilayah padat penduduk tersebut, sebagai tanggapan atas kekhawatiran varian baru yang ditemukan di Inggris sangat menular menyebar lebih cepat dengan wilayah Victoria dilaporkan 13 kasus baru varian baru.
Sebagai kurs komoditas, aussie juga mendapat tekanan dari koreksi harga minyak mentah dan harga logam di pasar komoditas berjangka. Harga minyak mentah tertekan setelah OPEC dan EIA merevisi prospek permintaan bahan bakar mereka untuk 2021, di tengah pembatasan COVID-19 yang terus-menerus dan penyebaran varian virus baru.

Namun terdapat sentimen positif yang menopang kekuatan sesi sebelumnya yaitu rilis data ekspektasi inflasi lokal yang meningkat menjadi 3,7% di bulan Februari dari 3,4% di bulan sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang dollar agak flat di pasar uang Eropa setelah terkoreksi dalam; tertekan menguatnya ekspektasi bahwa stimulus AS segera digelontorkan setelah data tenaga kerja AS di bawah ekspektasi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD ditutup melemah. Kini pair berada di posisi 0,7728 dan sedang naik kembali ke posisi 0.7759, jika tembus lanjut ke resisten kuat di 0.7775 – 0.7805. Namun jika lanjut terkoreksi, akan meluncur ke posisi pivotnya di 0.7719, jika tembus akan meluncur ke support kuatnya di 0.7714 – 0.7687.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



