(Vibiznews – Index) Bursa Saham Eropa melemah pada Rabu (17/02) terpengaruh pelemahan bursa AS dan Asia. Juga investor terus memantau kenaikan imbal hasil obligasi AS dan prospek inflasi.
Indeks Stoxx 600 Eropa turun 0,4% , dengan sektor ritel tenggelam 2,9% menyebabkan kerugian sementara sektor sumber daya dasar melawan tren naik 1,8%.
Indeks FTSE turun -0,2%. Indeks DAX merosot -0,6%. Indeks CAC turun tipis -0,05%.
Investor global mengamati pergerakan pasar di A.S. setelah imbal hasil Treasury 10-tahun melonjak 9 basis poin pada hari Selasa ke puncak 1,3% – tingkat yang tidak terlihat sejak Februari 2020. Suku bunga 30 tahun juga mencapai level tertinggi dalam setahun. Imbal hasil pada Treasury 10-tahun terakhir berdiri di 1,2939%.
Beberapa orang di Wall Street percaya bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat mendorong investor untuk keluar dari ekuitas dan masuk ke obligasi, sementara juga memberi tekanan pada area pasar, termasuk teknologi, yang telah diuntungkan dari lingkungan suku bunga rendah.
Saham di Asia-Pasifik lebih rendah pada perdagangan Rabu menyusul penurunan di AS.
Investor akan mengawasi cryptocurrency pada hari Rabu setelah bitcoin mencapai $ 50.000 untuk pertama kalinya pada hari Selasa, karena lonjakannya ke rekor tertinggi baru terus berlanjut.
Di depan data, pertumbuhan inflasi Inggris mengejutkan naik di bulan Januari, naik 0,7% secara tahunan didukung oleh harga makanan yang lebih tinggi dan diskon barang-barang rumah tangga yang lebih rendah.
Pendapatan tetap menjadi pendorong utama aksi harga saham individu. Saham Kering turun 7,6% ke dasar Stoxx 600 pada awal perdagangan setelah penjualan merek Gucci turun lebih dari yang diperkirakan pada kuartal keempat.
Saham British American Tobacco turun 5,7% meskipun perusahaan tembakau terbesar kedua di dunia itu melampaui estimasi laba sebelum bel.
Rio Tinto membukukan kinerja pendapatan tahunan terbaiknya sejak 2011 dan mengeluarkan pembayaran dividen yang tinggi sepanjang masa di belakang kenaikan harga komoditas. Perusahaan pertambangan dan logam terbesar kedua di dunia melihat sahamnya naik 4% pada awal perdagangan.
Di puncak indeks blue chip Eropa, perusahaan komputasi awan Swedia, Sinch, melonjak 14% setelah mengumumkan akuisisi perusahaan komunikasi AS Inteliquent senilai $ 1,14 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa bergerak lemah terpengaruh penurunan bursa saham AS dan Asia. Kekhawatiran lonjakan imbal hasil obligasi AS membuat investor lari dari pasar saham ke pasar obligasi juga menekan bursa Eropa.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting