Nikkei 5 Maret Terendah dalam 1 Bulan, Pelemahan Mingguan Berlanjut

339

(Vibiznews – Indeks) –  Bursa saham Jepang turun untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan hari Jumat (5/3/2021), terseret oleh kerugian pada saham kelas berat dan juga saham teknologi. Indeks Nikkei tertekan ke terendah sebulan karena kenaikan imbal hasil obligasi AS yang memukul sentimen investor.  Sepanjang minggu Nikkei kembali cetak pelemahan untuk 2 pekan berturut dengan turun 1,06%.

Nikkei tertekan karena imbal hasil obligasi lokal 10 tahun anjlok menjadi 0,081% setelah Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan dia melihat tidak perlu memperluas kebijakan yang ditetapkan untuk target suku bunga jangka panjangnya pada tinjauan kebijakan di bulan Maret.

Sementara itu suku bunga 10 tahun AS naik ke level tertinggi 13 bulan di 1,569% setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell berpegang teguh pada pendiriannya, pertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang lama.

Sentimen semakin terpukul ketika pejabat kesehatan mengumumkan bahwa Jepang akan memperpanjang keadaan darurat virus korona di wilayah Tokyo selama dua minggu di tengah penurunan infeksi yang melambat sementara rumah sakit di dan sekitar Tokyo tetap di bawah tekanan.

Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Indeks harian Nikkei ditutup turun 65,79 poin atau 0,23% ke posisi 28864,32, terendah sejak 5 Februri.  Demikian untuk indeks Topix turun 0,61% lebih rendah pada 1.896,18. Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak turun 220  poin atau 0,72% menjadi 28760.

Saham kelas berat Fast Retailing, operator toko pakaian merek Uniqlo  turun 3,39% dan merupakan hambatan terbesar di Nikkei. Kemudian saham Recruit Holdings turun 6,34%, demikian saham terkait chip yang telah mendorong reli tahun ini, juga melemah. Saham Tokyo Electron turun 2,47%, sementara saham Advantest dan Fanuc masing-masing turun 1,27% dan 0,94%.

Namun pergerakan sebaliknya terjadi pada saham Toshiba melonjak 6,06% karena Mizuho Financial Group membangun 5,07% saham di perusahaan jasa energi dan infrastruktur, menyusul pengungkapan 5,21% saham oleh dana investasi BlackRock Inc.

 Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here