(Vibiznews – Forex) – Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui bahwa pembukaan kembali ekonomi AS dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi tetapi juga menegaskan kembali bahwa bank sentral akan tetap sabar sehubungan dengan kebijakan moneter mereka.
Ini merupakan kata sambutan pimpinan bank sentral AS dalam moment yang dibuat The Wall Street Journal Jobs Summit, yang terus dipantau hari-hari ini pasca lonjakan imbal hasil obligasi yang terjadi di pasar global. Dan setelah pidato ini posisi imbal hasil obligasi kembali naik, dimana yield untuk obligasi 10 tahun melonjak tinggi, naik 1,51%.
Meskipun ada pernyataan kenaikan inflasi, namun kepala Fed tersebut mengatakan perkiraannya tentang kenaikan inflasi hanya sementara, dikarenakan ada banyak alasan untuk menutupi sebelum pertumbuhan harga mencapai tingkat yang berkelanjutan di atas target 2 persen Fed. Sebelumnya The Fed juga sudah mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol sampai inflasi berada di jalur yang melebihi 2 persen untuk beberapa waktu.
Powell mengatakan lonjakan imbal hasil baru-baru ini telah menarik perhatian mereka dan prihatin dengan kondisi pasar yang tidak teratur atau pengetatan yang terus-menerus dalam kondisi keuangan yang mengancam pencapaian tujuan Fed. Meskipun demikian, kepala Fed tersebut tidak memberi sinyal dalam pembelian aset bank sentral seperti yang diperkirakan beberapa investor.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



