(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang tidak mampu pertahankan kekuatan awal sesi pada perdagangan hari Senin (8/3/2021), dengan penutupan yang mengecewakan oleh karena rally lanjutan imbal hasil obligasi AS. Indeks Nikkei semakin anjlok ke posisi terendah sebulan perdagangan setelah pekan lalu cetak performa yang negatif.
Posisi imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke tertinggi 13-bulan 1,585%, sehingga melemahkan minat perdagangan aset berisiko. Imbal hasil lokal 10-tahun tetap di 0,123% setelah Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda pekan lalu mengatakan tidak perlu memperluas rantang yang ditetapkan untuk target suku bunga jangka panjang pada kebijakan bulan ini.
Sentimen juga diperlemah oleh vaksinasi COVID-19 Jepang yang terhambat oleh kurangnya pasokan dan kekurangan jarum suntik khusus setelah pemerintah Jepang memperpanjang keadaan darurat di wilayah Tokyo selama dua minggu tambahan pada hari Jumat.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 121,07 poin atau 0,42% menjadi 28743,25, terendah sejak 4 Februri. Demikian untuk indeks Topix turun tipis 0,14% menjadi 1.893,58. Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Maret 2021 bergerak flat atau 0,00% menjadi 28760.
Sahan yang paling tertekan di antara indeks saham Topix 30 adalah saham Nidec yang turun 5,72%, diikuti oleh Nintendo yang kehilangan 3,69%. Kemudian yang bergerak paling kuat yaitu saham Takeda Pharmaceutical, diikuti oleh Tokio Marine Holdings, yang naik 3,72%.
Saham Takeda Pharmaceutical melonjak setelah produsen obat itu mengatakan telah meminta persetujuan untuk penggunaan vaksin COVID-19 Moderna. Selain itu saham Nippon Steel Corp menguat 3,32% setelah perusahaan akan mengurangi kapasitas lebih lanjut karena penurunan permintaan domestik dan persaingan yang semakin ketat dari China.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
