(Vibiznews-Index) – Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) perdagangan sesi sebelumnya ditutup turun 30,15 poin atau 1% menjadi 2.996,11 , terendah sejak 4 Januari. Demikian untuk indeks Kospi200 melemah 3,66 poin atau 0,89% ke posisi 408.34, setelah sempat naik ke posisi tertinggi 416.37 dan sempat turun ke posisi terendah di 407.60.
Tekanan jual yang cukup kuat di Kospi dipicu oleh membaiknya data ekonomi China dan rally imbal hasil obligasi AS. Sentimen diatas memicu kekhawatiran baru atas meningkatnya tekanan inflasi, kemudian Kospi semakain tertekan oleh posisi kenaikan imbal hasil obigasi lokal 10-tahun di posisi tertinggi 24-bulan di 1,994%.

Sebagai penggerak pasar hari ini: bursa saham Wall Street awal pekan ditutup mixed dengan hanya Dow Jones capai posisi rekor tertinggi. Namun harga minyak mentah WTI turun 2% menjadi sekitar $64,8 per barel setelah menyentuh $67,9 pada awal sesi, level tertinggi sejak Oktober 2018, karena para investor mengabaikan laporan serangan terhadap fasilitas Arab Saudi oleh pasukan Houthi Yaman.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Kospi200 melemah, awal sesi akan naik menuju posisi 411,00 dan jika tembus akan lanjut ke R1 hingga R2. Namun jika bergerak sebaliknya, indeks akan turun ke posisi 406.95 dan jika tembus turun ke posisi S2 hingga S3.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 423.06 | 418.42 | 415.21 | 410.57 | 407.36 | 402.72 | 399.51 |
| Buy Avg | 412.58 | Sell Avg | 406.18 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



