(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Rabu (10/3/2021) bergerak negatif bearish di tengah kuatnya minat perdagangan aset risiko. Pair tertekan oleh pernyataan dovish Gubernur RBA Philip Lowe terkait kenaikan yield obligasi. Pergerakan selanjutnya akan dipengaruhi oleh data inflasi China dan pengesahan paket stimulus AS hari ini.
RBA tampaknya tidak yakin untuk memperpanjang skema pembelian obligasi bank sentral Australia dari obligasi April 2024 hingga November 2024. Lowe mengatakan RBA tidak memiliki pandangan yang sama dengan pasar pada waktu kenaikan posisi imbal hasil obligasi.
Posisi pair sebagai kurs komoditas juga dibebani oleh anjloknya harga komoditas logam unggulan seperti tembaga dan bijuh besi, kemudian anjloknya harga minyak mentah menambah tekanan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya berusaha rebound di awal pasar uang Asia setelah terkoreksi dari rally sebelumnya. Dolar AS dibuka lemah merespon bangkitnya minat perdagangan aset risiko dan turunnya imbal hasil obligasi AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7702 sedang turun menuju posisi pivot dan jika tembus lanjut ke S1 hingga S2. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan mencoba naik ke posisi 0.7718 sebelum mendaki ke R1 dan juga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7857 | 0.7791 | 0.7753 | 0.7687 | 0.7648 | 0.7582 | 0.7544 |
Buy Avg | 0.7728 | Sell Avg | 0.7660 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting