(Vibiznews-Forex) – Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (12/3/2021) posisi euro dalam pair EURUSD bergerak bearish kuat setelah 3 sesi berturut gain hingga menembus support kuat harian, tertekan oleh laju kekuatan dolar AS merespon kenaikan yield obligasi. Selain itu investor mencerna data ekonomi yang mixed.
Tingkat inflasi Jerman yang dikonfirmasi pada level tertinggi hampir satu tahun, sementara indeks harga konsumen Spanyol tetap lemah dan penjualan ritelnya jatuh pada periode Januari terbesar sejak Mei 2020. Namun Produksi industri zona euro naik 0,8% pada Januari, rebound dari penurunan 0,1% pada Desember.
Posisi imbal hasil obligasi AS 10-Tahun mencapai 1,61% pada hari Jumat, kembali mendekati level yang tidak terlihat dalam lebih dari satu tahun, di tengah prospek pemulihan ekonomi yang kuat dan kekhawatiran inflasi yang baru.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang rebound kuat di pasar uang Eropa setelah terkoreksi tajam 3 hari; bangkit dari 1 minggu terendahnya dengan kembali merangkak naiknya yields obligasi Treasury AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.1909 dan sedang meluncur ke posisi support lemahnya di 1.1886 – 1.1853. Namun jika berbalik arah, akan mendaki kembali ke posisi 1.1987 dan jika tembus naik ke posisi resisten kuat di 1.2010 – 1.2030.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting