(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Senin (15/3/2021) mundur dari posisi tertinggi 9 bulan yang baru hingga menembus posisi resisten kuat hariannya. Pair terkoreksi oleh pergerakan turun imbal hasil obligasi AS yang dapat menekan posisi dolar AS.
Selain itu posisi imbal hasil obligasi Jepang 10-tahun turun 0,108% setelah pemberitaan Bank of Japan dapat menghapus target numerik untuk pembelian aset berisiko pada tinjauan kebijakan pada hari Jumat, yang menyoroti kenaikan biaya pelonggaran berkepanjangan dan menandai titik balik untuk program stimulus besar-besaran Gubernur Haruhiko Kuroda.
Bank sentral juga kemungkinan akan mengklarifikasi seberapa besar imbal hasil obligasi akan menyimpang dari target 0%, dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatasi efek samping dari suku bunga negatif. Pada sesi Asia, posisi yen terkoreksi oleh lemahnya data pesanan mesin inti yang turun untuk pertama kalinya dalam 4 bulan, turun 4,5% per bulan di Januari.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak kuat di pasar uang Eropa setelah rebound di sesi global sebelumnya oleh naiknya lagi yields obligasi Treasury AS pada sesi Asia. Namun dengan pergerakan turun yield memicu koreksi dolar.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan melemah, dan kini pair berada di posisi 109.05 yang terkoreksi ke posisi 108.90, dan jika tembus meluncur ke support kuat di 108.61 -108.30. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair naik kembali ke poisi 109.35 sebelum mendekati resisten lemahnya di 109.56 – 109.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



