(Vibiznews – Forex) – Pair AUDUSD pada sesi Asia Selasa (16/3/2021) kembali alami tekanan setelah sesi sebelumnya gagal untuk rebound di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko yang biasa support pair. Pair yang juga kurs komoditas mendapat tekanan dari anjloknya harga tembaga dan bijih besi, serta koreksi harga minyak mentah yang berlanjut.
Tekanan kuat awal sesi Asia datang dari risalah RBA yang suram, menunjukkan bahwa otoritas kebijakan moneter Australia prihatin atas sektor ketenagakerjaan ekonomi dan bertekad untuk mempertahankan kebijakan uang mudah. Kemudian dan Indeks Harga Rumah Australia (Q4) yang tertinggal di belakang 4,5% sebelumnya pada YoY tetapi melewati konsensus pasar 2,0% pada QoQ.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia setelah menguat sesi sebelumnya. Dolar AS menguat oleh posisi imbal hasil obligasi yang masih dalam kisaran tertinggi 1 tahun meski terjadi penurunan moderat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD bergerak lemah, pair yang kini berada pada posisi 0.7744 sedang turun ke posisi 0.7735 sebelum meluncur ke S1 dan juga S2. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan naik kembali menuju posisi 0.7753 sebelum mendaki ke R1 hingga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 0.7852 | 0.7813 | 0.7782 | 0.7744 | 0.7712 | 0.7674 | 0.7643 |
| Buy Avg | 0.7768 | Sell Avg | 0.7720 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting



