(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Jepang hentikan pergerakan harga rally 6 sesi berturut pada perdagangan hari Rabu (17/3/2021), dengan indeks Nikkei ditutup turun dari posisi tertinggi 4 pekan. Nikkei turun moderat oleh aksi profit taking investor yang berhati-hati jelang pengumuman kebijakan Federal Reserve dan juga Bank of Japan esok hari.
Sentimen investor juga dibebani oleh laporan neraca perdagangan yang mengecewakan, perdagangan luar negeri Jepang alami defisit karena penurunan ekspor dan lonjakan impor. Ekspor dari Jepang turun 4,5% yoy di Februari, sementara impor melonjak 11,8% yoy. Sementara itu pemerintah Jepang diberitakan sedang mempertimbangkan untuk mencabut keadaan darurat COVID-19 yang saat ini berlaku untuk Tokyo dan tiga prefektur tetangga.

Indeks harian Nikkei ditutup turun 69 poin atau 0,2% menjadi 29.852. Namun untuk indeks Topix naik tipis 0,13% menjadi 1.984,03, masih di kisaran tertinggi sejak 14 Mei 1991. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2021 ditutup flat dengan posisi menjadi 29720.
Saham yang naik paling tinggi di antara Topix adalah saham Takeda Pharmaceutical Co Ltd yang naik 2,53%, diikuti oleh Daiichi Sankyo Co Ltd yang naik 1,78%. Namun terjadi penurunan cukup signifikan pada saham besar seperti saham Honda Motor Co yang turun 1,35% setelah produsen mobil itu mengatakan akan menghentikan produksi di sebagian besar pabrik mobil AS dan Canada selama seminggu karena masalah rantai pasokan.
Saham Tokyo Electric Power anjlok 9,4% setelah regulator atom Jepang menemukan pelanggaran keamanan di stasiun perusahaan sementara Menteri Industri mengatakan tidak akan dapat memulai kembali pembangkit dalam waktu dekat. Saham Rakuten Inc merosot 4,2% setelah melonjak ke level tertinggi dalam hampir 18 tahun awal pekan ini.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting


