(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Eropa hari Kamis (18/3/2021) bergerak bullish hingga menembus posisi resisten kuat hariannya oleh pergerakan rebound dolar AS. Pair menguat meski minat perdagangan aset risiko mulai melemah seiring lonjakan imbal hasil obligasi AS. Yen Jepang pada sesi Asia sempat mendaki ke posisi tertinggi sepekan oleh koreksi dolar AS.
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun melonjak hingga 4% lebih ke posisi 1,72% yang merupakan posisi tertinggi dalam 14 bulan. Kenaikan yield Treasury AS ini merespon proyeksi The Fed akan pertumbuhan ekonomi AS dan tingkat yang cukup tinggi pada tahun 2021. Demikian imbal hasil obligasi Australia juga melonjak 4% lebih ke posisi 1,82%, tertinggi 2 pekan.
Sementara itu pemerintah Jepang diberitakan akan mencabut status keadaan darurat di Tokyo dan provinsi sekitarnya sesuai jadwal pada 21 Maret. Media setempat juga melaporkan Bank of Japan akan melihat langkah-langkah yang akan memungkinkan suku bunga jangka panjang bergerak dalam kisaran yang sedikit lebih besar sekitar 0,25%, yang bertujuan untuk mempertahankan suku bunga rendah sambil mendorong pasar berfungsi normal. BoJ akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada hari Jumat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang rebound di pasar uang Eropa setelah terkoreksi sebelumnya; sempat tertahan dengan the Fed yang dovish dan menggerus spekulasi investor akan adanya kenaikan suku bunga yang lebih cepat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY akan menguat, dan kini pair berada di posisi 109.20 yang sedang terkoreksi menuju posisi terendah di 108.61. Jika tembus akan meluncur ke support lemahnya di 108.38 -108.00. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair naik kembali ke posisi 109.29 sebelum mencapai posisi resisten lemahnya di 109.55 – 109.83.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
