(Vibiznews – Indeks) – Terjadi tekanan jual yang cukup signifikan pada perdagangan bursa saham Jepang hari Jumat (19/3/2021), setelah sesi sebelumnya mencetak keuntungan terbesar dalam 1 bulan. Meskipun indeks Nikkei terkoreksi, namun indeks Topix masih bertahan di zona positif dan naik ke posisi rekor tertinggi baru 30 tahun.
Namun secara mingguan indeks Nikkei alami penguatan moderat yang melanjutkan rebound pekan sebelumnya, indeks Nikkei pekan ini hanya menguat 0,25% Tekanan jual saham hari ini disebabkan oleh meningkatnya kembali yield obligasi lokal dan AS serta rilis data indeks harga konsumen yang menurun. Indeks harga konsumen Jepang turun lebih lambat di bulan Februari; sementara harga konsumen inti menandai penurunan tahunan ketujuh berturut-turut.
Yield obligasi AS 10-tahun naik mencapai tertinggi baru 14-bulan di 1,691%, sementara itu imbal hasil obligasi lokal 10-tahun naik menjadi 0,111% karena Bank of Japan pada hari Jumat mengumumkan akan memperluas batas di mana memungkinkan suku bunga jangka panjang untuk bergerak di sekitar targetnya, sebagai bagian dari serangkaian tindakan untuk membuat kebijakan moneter longgarnya lebih berkelanjutan.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 424,7 poin atau 1,41% menjadi 29792,05. Namun untuk indeks Topix naik tipis 0,18% menjadi 2.012,21, tertinggi sejak 1991. Demikian indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2021 bergerak kuat dengan turun 570 poin atau 1,90% ke posisi 29490.
Saham blue chip Nikkei merosot cukup signifikan seperti saham Fast Retailing merosot 6,1% dan saham SoftBank Group anjlok 2,46%. Saham teknologi blue-chip juga turun, dengan saham Tokyo Electron turun 2,59% dan Fanuc tergelincir 2,93%.
Saham yang mencetak kerugian terbesar di Nikkei selain saham Fast Retailing juga diikuti oleh saham Kikkoman turun 3,98%, dan saham Konami Holdings turun 3,66%. Sebaliknya, saham yang melonjak tinggi hari ini yaitu saham Fukuoka Financial Group, naik 6,36%, diikuti oleh saham Japan Post Holdings naik 4,48%, dan saham Honda Motor naik 4,45%.
Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting
